Kali ini aku bertemu pena dalam sapa pada ruang
maya. Awalnya aku bingung untuk menggoreskannya dimana. Tapi akhirnya aku menemukan lembaran kertas yang
tercecer diatas meja. Lalu,
aku tuangkan tinta biru bersama dengannya.
Perlahan ia membuka percakapan tentang rasa. Oohh, prolognya cukup membuat aku mengernyitkan
alis. Ada yang tersirat nampaknya! dan tak lama setelah itu, ia menguntai cerita
yang berisi drama. Hhmm,
aku tau sekarang! ia
sedang mencoba menerjemahkan aku melalui waktu.
Kepadanya kemudian aku berkata " apa yang
hendak engkau baca dariku, pena ?". Sambil
tersenyum kemudian ia menjawab " kau seperti siput yang ku temui dimusim
lalu ". Suasana ku berubah menjadi hening dan segera aku
menutup do'a pada titik terakhir pena.
"jika benar nyataku dibenak-mu, maka
izinkan aku meraba hadir-mu"
seperti cerita pena, yang ku tulis.
#Bandung, 23 Desember 2011